Rabu, 13 Juli 2016

Pencitraan?




Assalamualaikum Wr Wb



        Bismillahirrohmanirrohim

    Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur pada Allah swt pemilik alam semesta,  atas berkat-Nya lah kita hadir didunia ini dan atas izin-Nya pula artikel ini selesai ditulis. Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad saw (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin Wa ala alihi washohbihi wasallim)

Sahabat ngaji tahu apa itu pencitraan?? Pencitraan adalah suatu sikap atau sifat seseorang yang berlainan dari biasanya.Pencitraan itu hampir sama dengan munafik lain dimulut lain dihati Misalnya saja mungkin ada beberapa calon pemimpin suatu tempat atau organisasi mereka banyak melakukan perbuatan baik pada masa kampanye, mereka mengatakan:

“Saya orangnya peduli orang kecil, peduli wong cilik” lalu saat masa kepemimpinannya mereka itu malah melakukan suatu tindakan atau keputusan yang tidak mempertimbangkan keadaan orang kecil. mereka memang peduli wong cilik tapi cuma peduli suaranya doang,dan uang Negarapun di korupsi,
 Masya Allah
Tapi,sahabat jangan terlalu merasa benar saat menilai seseorang,
 “wah dia ternyata gini gono“
 “Diamah kalo lagi ada ini aja kayak begitu”,
Jangan seperti itu, karena mata manusia itu terlalu kecil untuk melihat sifat orang yang sebenarnya. Nanti kalo sahabat ngaji sok tau malah buruk sangka jadi suudzon,
“Jauhilah kamu terhadap buruk sangka, maka sesungguhnya buruk sangka itu adalah seperti ucapan yang paling bohong. Dan janganlah kamu menjadi mata-mata terhadap orang lain, janganlah kamu suka mendengarkan berita / kabar kelakuan orang lain, janganlah kamu untuk saling berlomba (dalam keburukan),saling berdengki dengkian, saling membenci dan saling memalingkan muka. Dan jadilah kamu sebagai hamba Allah yang bersaudara” (HR.Bukhari-Muslim)

Buruk sangka itu adalah seperti ucapan yang paling bohong.. sahabat ngaji tahu kenapa ?
Karena orang yang berburuk sangka tidak tahu kebenaran akan orang yang ia bicarakan,  karena seperti yang saya bilang tadi, mata manusia itu terlalu kecil untuk melihat isi hati orang lain. Hanya Allah SWT dan orang itu sendiri yang tahu isi hatinya.

Kembali lagi tentang pencitraan.
“Innamal A’malu binnyat” sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya, jadi janganlah kita berburuk sangka terhadap seseorang. Bisa saja orang tersebut melakukan sebuah pencitraan bukan karna ingin Ria disanjung orang lain. Melainkan memberi contoh kepada yang disekitarnya.
Seperti saat sedang berkumpul Rasulullah SAW bertanya “siapa yang sudah bersedekah hari ini?” lalu Abu Bakar As siddiq mengangkat tangannya. Ini bukan berarti Abu bakar as siddiq ria, tetapi ia mencoba menjadi motivasi menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain.
Jadi sahabat ngaji jangan su’uzon terhaap orang lain, kitapun belum tentu lebih baik dari orang yang digunjingkan. Ada pribahasa
“upil diseberang pulau kentara, Kerbau yang di kelopak mata tak kentara” 

Jangan mencoba membicarakan kesalahan seseorang , Kesalahan kita sendiripun, kita belum bisa memperbaikinya.  Tapi bukan berarti kita membiarkan orang tersebut dalam kesalahannya. Kita harus tetap menasehatinya.tetapi jangan menggunjingnya. dan tetaplah ber husnuzon terhadap orang lain :)

Semoga bermanfaat untuk kita.

Wallahu A’lam Bishowab

Wassalamualaikum Wr Wb



Tidak ada komentar:

Posting Komentar