Assalamualaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohim
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puji dan syukur pada Allah swt pemilik alam semesta, atas berkat-Nya lah
kita hadir didunia ini dan atas izin-Nya pula artikel ini selesai ditulis.
Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
saw (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin Wa ala alihi washohbihi
wasallim)
Sahabat
ngaji tahu apa itu pencitraan?? Pencitraan adalah suatu sikap atau sifat
seseorang yang berlainan dari biasanya.Pencitraan itu hampir sama dengan
munafik lain dimulut lain dihati Misalnya saja mungkin ada beberapa calon
pemimpin suatu tempat atau organisasi mereka banyak melakukan perbuatan baik
pada masa kampanye, mereka mengatakan:
“Saya orangnya peduli orang kecil, peduli wong
cilik” lalu saat masa kepemimpinannya mereka itu malah melakukan suatu tindakan
atau keputusan yang tidak mempertimbangkan keadaan orang kecil. mereka memang
peduli wong cilik tapi cuma peduli suaranya doang,dan
uang Negarapun di korupsi,
Masya Allah
Tapi,sahabat jangan terlalu merasa benar saat
menilai seseorang,
“wah dia ternyata gini gono“
“Diamah kalo lagi ada ini aja kayak
begitu”,
Jangan seperti itu, karena mata manusia itu
terlalu kecil untuk melihat sifat orang yang sebenarnya. Nanti kalo sahabat
ngaji sok tau
malah buruk sangka jadi suudzon,
“Jauhilah kamu
terhadap buruk sangka, maka sesungguhnya buruk sangka itu adalah seperti ucapan
yang paling bohong. Dan janganlah kamu menjadi mata-mata terhadap orang lain,
janganlah kamu suka mendengarkan berita / kabar kelakuan orang lain, janganlah
kamu untuk saling berlomba (dalam keburukan),saling berdengki dengkian, saling
membenci dan saling memalingkan muka. Dan jadilah kamu sebagai hamba Allah yang
bersaudara” (HR.Bukhari-Muslim)
Buruk sangka itu
adalah seperti ucapan yang paling bohong.. sahabat ngaji tahu kenapa ?
Karena orang yang berburuk sangka tidak tahu
kebenaran akan orang yang ia bicarakan, karena seperti yang saya bilang
tadi, mata manusia itu terlalu kecil untuk melihat isi hati orang lain. Hanya
Allah SWT dan orang itu sendiri yang tahu isi hatinya.
Kembali lagi tentang pencitraan.
“Innamal A’malu binnyat” sesungguhnya amal
perbuatan tergantung niatnya, jadi janganlah kita berburuk sangka terhadap
seseorang. Bisa saja orang tersebut melakukan sebuah pencitraan bukan karna
ingin Ria disanjung orang lain. Melainkan memberi contoh kepada yang
disekitarnya.
Seperti saat sedang berkumpul Rasulullah SAW
bertanya “siapa yang sudah bersedekah hari ini?” lalu Abu Bakar As siddiq
mengangkat tangannya. Ini bukan berarti Abu bakar as siddiq ria, tetapi ia
mencoba menjadi motivasi menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain.
Jadi sahabat ngaji jangan su’uzon terhaap orang
lain, kitapun belum tentu lebih baik dari orang yang digunjingkan. Ada
pribahasa
“upil diseberang pulau kentara, Kerbau yang di
kelopak mata tak kentara”
Jangan mencoba membicarakan kesalahan seseorang ,
Kesalahan kita sendiripun, kita belum bisa memperbaikinya. Tapi bukan
berarti kita membiarkan orang tersebut dalam kesalahannya. Kita harus tetap
menasehatinya.tetapi jangan menggunjingnya. dan tetaplah ber husnuzon terhadap
orang lain :)
Semoga bermanfaat untuk kita.
Wallahu A’lam Bishowab
Wassalamualaikum Wr Wb
Wassalamualaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar